Kasih sayang,
adalah suatu perasaan dimana ingin menjaga dan mencurahkan segenap perhatian kepada seseorang yang dicintai.
Namun terkadang banyak kasih sayang disalah artikan,
sebagai pengekang, sebagai pembatas kehidupan,
contohnya kasih sayang orang tua kepada anaknya
aku dulu sering berpikir bahwa orang tua ku tak sayang padaku,
mengekang semua kebebasanku
memberiku penjara dan pembatas yang memisahkan ku dari dunia luar
selalu memarahiku jika ku langgar perintahnya
aku benci mereka
itulah yang sempat terpikir ketika keinginanku tak dikabulkan
tanpa aku mengerti bahwa itulah kasih sayang mereka
tanpa aku berpikir bahwa itulah bentuk cinta mereka
hanya saja mereka tak bisa mengontrolnya
mereka terlalu sayang padaku
mencurahkan segala perasaan mereka agar aku terlindungi dari jahatnya dunia
mereka masih takut jikalau aku belum siap menyambut dunia yang keras
memberikan pengertian agar aku tetap berada dijalur mereka
tanpa memandang seberapa banyak aku mengecewakan hati mereka
ibu,
ia adalah wanita yang merelakan nyawa nya diambang kematian
hanya demi memberikan aku kehidupan
membawa insan baru bagi dunia
membiarkan aku merasakan segarnya udara
merasakan hangat matahari
ibulah yang memberikan kita kenyamanan dalam pelukannya
menenangkan hati aku ketika bersedih
tersenyum walau hatinya tersakiti
memberikan air terbaik yang hanya kita dapatkan dari seorang ibu
walau terlihat lemah
namun kekuatan yang sesungguhnya berada pada doanya
tanpa doa seorang ibu, anak tak akan menemukan kebahagiaan
kesedihan sehari seorang ibu tak akan terbayar dengan kesedihan anak seribu tahun
wanita paling setia
mengerti siapa aku, melindungi aku dari bahaya
mencium keningku saat akan tertidur
tak ada yang lebih indah dari senyuman seorang ibu.
ayah,
seorang pria yang memberikan pelayanan terbaik untuk ku
menimangku, mengajarkan bagaimana seharusnya aku menjadi anak yang baik
menumbuhkan semangat dan motivasi untuk bisa lebih sukses dari dirinya
merelakan tubuhnya yang telah lelah untuk terus bekerja
membiarkan peluh membasahi keningnya hanya untuk sesuap nasi
walau terkadang ayah terkesan tak perduli
namun beliau selalu memantau, khawatir, bahwa jika anaknya tersakiti
menangis didalam hati atas kegagalan anaknya
memendam rasa amarah jika anaknya mengecewakannya
hatinya yang keras bukanlah tabir sesungguhnya
beliau hanya inginkan keteraturan, kedisiplinan, dan ketepatan
tak ada yang dapat mengalahkan semangat seorang ayah
mereka
adalah guru terbaikku. mengajarkanku tidak hanya sebatas menghafal
rumus dan nama - nama latin, lebih dari bagaimana pemahaman hidup,
mencari jati diri, dan berpikir tidak hanya dengan mengikuti kata hati,
namun melihat secara cermat dengan bantuan logika yang tepat.
memberikanku
semangat ketika aku terjatuh, mengucapkan selamat ulang tahun padaku
dipagi hari, mengecup kedua pipiku, sentuhan hangatnya menenangkan
hatiku yang gelisah.
tak ada kata - kata terbaik untuk
mendeskripsikan bagaimana sesungguhnya kasih sayang orang tua. bahkan
jika ada, kata - kata itu belumlah cukup untuk semua yang mereka telah
lakukan padaku
cinta mereka terlalu besar, kasih sayang mereka
tulus tanpa meminta balasan. bahkan mereka hanya ingin yang terbaik
bagiku dan saudara - saudaraku, tak perduli seberapa sakit dan letih
badan mereka, seberapa terang penglihatan mereka untuk terus memandang
masa depan anaknya.
tidak kah kita berpikir?
bagaimana kerasnya orang tua mencari nafkah demi kenyamanan kita?
memberikan yang terbaik agar kita layak menjalani hidup
baju terbaik. makanan dan minuman terbaik. sekolah terbaik. pendidikan terbaik. semuanya..
hanya demi menyiapkan kita,
jika suatu hari nanti mereka harus pergi,
kita telas siap untuk mandiri tanpa mereka
tanpa kasih sayang mereka secara nyata..
semua yang telah kita lakukan, rasa bakti, kasih sayang, cinta yang tulus ikhlas, tak akan bisa membayar dharma orang tua kita
sadarkah?
ketika kita semakin dewasa, memiliki segalanya, kita lupa pada orang
tua kita. karena kebanyakan kita lebih mementingkan kekasih, karir dan
masa depan. kebahagiaan.
tapi mengapa kita lupa? bahwa yang
sesungguhnya memberikan kita kebahagiaan adalah orang tua, yang selalu
berdoa agar kita selalu bahagia adalah orang tua
mengapa kita bisa bersikap kasar pada mereka?
mengapa masih saja kita melanggar apa yang telah mereka ajarkan?
mengapa kita masih terus berbohong pada mereka?
padahal
orang tua tak pernah mendoakan agar anaknya celaka, tak pernah
menginginkan hal buruk terjadi pada kita, masih saja dapat memaafkan
walau mereka mengeluarkan amarah mereka.
berapa kali kah anda memikirkan orang tua anda saat anda jauh dengan beliau?
lebih banyak mana anda memikirkan orang tua anda atau kekasih anda?
terbayangkan kah?
jika esok kita membuka mata, ayah, ibu kita menghilang
meninggalkan kita dengan segala hartanya
namun tidak dengan segala bentuk kasih sayang mereka
amarahnya,
pukulannya,
geramannya,
dan itu semua berakhir jika kita berkata, "maaf ayah, maaf ibu"
mereka akan tersenyum kembali
menatap lembut pada kita,
menggenggam tangan kita dengan lembut
membimbing kita
mengelus kepala kita
itu semua hilang ketika kita membuka mata. apa yang kau rasakan?
sebelum
itu semua terjadi, peluklah ibu dan ayahmu, lakukan segalanya agar
mereka bahagia. sayangi mereka melebihi dirimu sendiri, melebihi hidupmu
sendiri, karena bahwa sesungguhnya merekalah yang memberikan kehidupan
padamu
katakan pada mereka, "aku mencintai ayah dan ibu"
cintailah mereka melebihi pekerjaan mu, melebihi kekasihmu,
karena
sesungguhnya, ayah dan ibu adalah tuhan terdekat kita. hormatilah
selayaknya pelayananmu pada tuhan. maka disanalah akan ditemukan
kebahagiaan, keberhasilan dan kesuksesan.
NB :
untuk orang tuaku
terima kasih telah melahirkan, merawat dan mendidikku
doaku agar kalian selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa dan selalu sehat
salam terkasih
dari putrimu
Lia